11 Januari 2019

Review Hasil Observasi wisata Religi Nyi Endang Geulis

   
      Cirebon memang dikenal sebagai objek wisata religi karena jejak syiar nya yang begitu kental. Petilasan Nyai Endang Geulis merupakan salah satu dari 3 petilasan yang ada di Desa Kerandon Kec. Talun Kabupaten Cirebon. Terletak kurang lebih 17km dari Kota Cirebon.             
       Pendapat saya tentang Petilasan Nyai Endang geulis, petilasan ini jarang tersentuh dan keberadaan nya sedikit tersembunyi, Akses untuk masuk ke petilasan ini pun sempit dan hanya cukup memuat satu motor, sementara pengunjung yang membawa mobil, mobil nya harus parkir di pinggiran jalan raya atau masuk dari gang lain yang tembus ke arah Petilasan Nyai Endang Geulis. keberadaan gang ini pun tidak banyak diketahui pengunjung.
      Di Petilasan Nyai Endang Geulis ini banyak para peziarah yang datang ke wisata untuk meminta doa atau untuk berziarah ke makan. Ziarah makam merupakan satu dari sekian banyak tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa. Berbagai maksud dan tujuan maupun motivasi selalu menyertai aktivitas ziarah. Ziarah kubur yang dilakukan oleh orang Jawa ke makam yang dianggap keramat sebenarnya akibat pengaruh masa Jawa-Hindu. Pada masa itu, kedudukan raja masih dianggap sebagai titising dewa sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan seorang raja masih dianggap keramat termasuk makam, petilasan, maupun benda-benda peninggalan lainnya
      Juru kunci Petilasan Nyai Endang Geulis, Rambliya, Mengungkapkan, petilasan ini ibarat rumah tinggal, sebab dikawasan talun terdapat beberapa petilasan yang berkaitan satu sama lain. "Ada Kramat Mbah Kuwu Cirebon yang di ibaratkan sebagai kantor, lalu Petilasan Cimandung yang di ibaratkan sebagai tempat pusaka, dan Petilasan Nyai Endang Geulis yang di ibaratkan sebagai rumah. Semua nya satu kesatuan, karena memang jejak kaki yang sama dari Pangeran Cakrabuana."
       Yang saya ketahui tentang Petilasan Nyai Endang Geulis. Petilasan ini tidak seramai Petilasan Cimandung yang setiap hari nya di banjiri pengunjung. Namun tetap saja ada tamu yang datang meski masih dibawah 10 orang setiap hari nya, pengunjung datang menginginkan ada nya tujuan tertentu. Masing-masing warga yang ingin datang kesini bisa mengambil air sekaligus mandi dibalong atau sumur yang terdapat di petilasan.
      Keunggulan di petilasan ini adalah ketiadaan pengemis, pengunjung jika ikhlas bisa memberikan uang secukup nya kepada anak-anak yang biasa berkumpul disini, Namun mereka tidak pernah meminta. Dan memang banyak warga sekitar atau anak-anak kecil yang suka bermain atau berada di sekitaran petilasan tersebut.
      Di petilasan ini terdapat pohon yang rapat dan tebing yang curam. Tepat dibawah nya tebing arah menuju hutan terdapat sebuah kolam yang berukuran tidak terlalu luas, kolam itulah yang sering dijadikan tempat pemandian pengunjung, karena dipercayai memiliki berkah. Banyak bunyi binatang-binatang hutan yang terdengar begitu nyaring dari arah hutan, sebab Petilasan Nyai Endang Geulis terdapat hutan lebat yang jarang di masuki oleh warga sekitar dan hutan itu terkesan mengandung mistis menurut pendapat saya.
      Sebagai rasa penghormatan kepada leluhur, konon ada Tradisi Unjung Nyai Endang Geulis "Warga Ngalap Berkah". Tradisi ini sudah di lakukan sejak ratusan tahun lalu. Proses unjungan selalu dilaksanakan setiap tanggal 17 Maulid 1438 Hijriyah.

0 komentar:

Posting Komentar