Sejarah

3.1 Silsilah
      Mbah kuwu Cirebon dan istrinya yaitu Nyai Endang Geulis putranya Prabu Siliwangi Pajajaran, ibunya Nyi Endang Geulis yaitu Endah Ayu setelah menikah dengan mbah kuwu Cirebon diganti namanya menjadi Nyi Putri Endang Geulis dan Mbah Kuwu Sangkan sesepuh Cirebon wiring Putra Sangyang Danuwaji. Kalau mbah kuwu Cirebon nya Putra Sangyang Prabu Siliwangi begitu beliau mempunyai wilayah kota Cirebon yaitu beliau. Karena
di wakilin oleh keponakannya yaitu sebagai pimpinan walinya yaitu Mbah Syarif Hidayatullah sunan gunung jati Cirebon yaitu anaknya adiknya mbah kuwu Cirebon. Jadi ibunda KIAN NYIMAS RARASANTANG sekarang bilangnya Syarifah Mudaim. Punya anak lagi di pulau jawa di angkat menjadi wali songo yaitu mbah sunan Syarif Hidayatullah. Di sini mbah kuwu Cirebon sebagai uwanya dan mertuanya.

3.2 Sejarah Nyi Endang Geulis
      Sejarah secara singkat boleh dikatakan patilasan atau makdaroh. Mbah kuwu Cirebon terutama mbah kuwu Cirebon sangkan Cirebon, beliau dengan istrinya Nyi Endang Geulis . Disini kramat cimandoi, kramat talun dan kramat balong biru. Merupakan mbah kuwu Cirebon semua, jadi 1 orang mempunyai 3 lokasi, perbedaannya ada di Makam dan tidak ada Makam. Tapi tetap tertuju kepada beliau
mbah kuwu Cirebon dan istrinya yaitu Nyai Endang Geulis putranya Prabu Siliwangi
Pajajaran, ibunya Nyi Endang Geulis yaitu Endah Ayu setelah menikah dengan mbah
kuwu Cirebon diganti namanya menjadi Nyi Putri Endang Geulis dan Mbah Kuwu
Sangkan sesepuh Cirebon wiring Putra Sangyang Danuwaji. Kalau mbah kuwu
Cirebon nya Putra Sangyang Prabu Siliwangi begitu beliau mempunyai wilayah kota Cirebon yaitu beliau. karena di wakilin oleh keponakannya yaitu sebagai pimpinan
walinya yaitu Mbah Syarif Hidayatullah sunan gunung jati Cirebon yaitu anaknya
adiknya mbah kuwu Cirebon. Jadi ibunda KIAN NYIMAS RARASANTANG sekarang
bilangnya Syarifah Mudaim. Punya anak lagi di pulau jawa di angkat menjadi wali
songo yaitu mbah sunan Syarif Hidayatullah. Di sini mbah kuwu Cirebon sebagai uwanya dan mertuanya. Jadi raja Cirebon itu masih satu keturunan cucunya, kalau berbeda satu orang mungkin kerajaannya tidak akan benar, jadi harus satu keturunan, satu irama, satu pendapat. Dan itu sejarah singkatnya, tidak bisa panjang lebar karena diharuskan ada syarat-persyaratannya yaitu sajen yang luar biasa.
Nanti datang tidak ada makanan bisa celaka. Jadi, kalau yang datang kesini harus
memenuhi Syariat, Ikhtiar. Mencari kharoman dan wasiahnya beliau. Semoga tujuan kita ini di dunia ijabah sama Allah SWT. Supaya menjadi orang sukses jadi syariat dan ikhtiar. Syariatnya kita belajar dan berdo’a serta ikhtiar kita berusaha insyaallah kita menjadi orang yang sukses.

3.3 Sejarah Peninggalan
      Diceritakan saat Nyai Endang Geulis menikah dengan pangeran walang sungsang pad tahun 1442 Masehi.Setelah menikah mereka singgah di lokasi talun ini untuk membabad hutan dan mendirikan kampung.Peninggalan nya berupa kolam-kolam dan sumur yang masih ada hingga saat ini,air nya pun tidak pernah surut walau musim kemarau datang. Tujuan awal mereka membuat kolam dan sumur tersebut tidak lain untuk di jadikan tempat wudhu bagi para semua pengikut nya yang beragama islam. Serta sekarang masyarakat sekitar menggunakan kolam dan sumur tersebut untuk syariat nujun bulan dan untuk syariat dagang/tempat usaha. Supaya ada nya kemajuan, kelancaran dan kesuksesan.

0 komentar:

Posting Komentar