13 Januari 2019

Review hasil observasi situs Nyi Mas Endang Gelis

   Situs yang terdapat di kota Cirebon Nyi Mas Endang Gelis di Desa Keradon, Kecamatan Talun, kabupaten cirebon. 
     Pohon yang rapat dan tebing yang curam di hutan itu terkesan mengandung mistis. tepat di bawah tebing arah menuju hutan, terdapat kolam yang berukuran tidak terlalu luas. kolam ini lah yang sering dijadikan tempat pemandian pengunjung karena dipercaya memiliki berkah. konon, kolam ini merupakan kolam asli saat Nyi Mas Endang Gelis tinggal di kawasan ini bersama sang suami, Pangeran Walangsungsang alyas Pangeran Cakrabuana.
    Petilasan Nyi Mas Endang Gelis, merupakan salah satu dari tiga petilasan yang ada di Desa Krandon ini. Jarang tersentuh keberadaannya sedikit tersembunyi dibandingkan dua petilasan lainnya, yaitu petilasan Cimandung dan petilasan Balong Biru. Juru kunci petilasan Nyi Mas Endang Gelis, merupakan petilasan ini ibarat rumah tinggal, sebab dikawasan Talun terdapat beberapa petilasan yang berkaitan satu sama lain. Ada Kramat Embah Kuwu Cirebon yang diibaratkan sebagai kantor, lalu petilasan Cimandung yang diibaratkan sebagai tempat pusaka, dan petilasan Nyi Mas Endang Gelis yang diibaratkan sebagai rumah. semuanya satu kesatuan, karena memeang jejak kaki yang sama dari Pangeran Cakrabuana namun,  petilasan ini diibaratkan seorang istri yang ada pada diri Nyi Mas Endang Gelis. tentang setia mendampingi, namun keberadaannya dibutuhkan. Nyi Mas Endang Gelis sendiri merupakan putri dari Ki Gedheng Danu Mara Api dan menikah dengan pangeran Walangsungsang pada 1442 Masehi.
"mereka singgah dilokasi Talun ini setelah menikah, membabat hutan untuk mendirikan kampung. Peninggalan berupa kolam-kolam dan sumur masih ada hingga sekarang, airnya tidak pernah surut kalau kemarau. mereka membuat kolam dan sumur saat itu untuk dijadikan tempat abdas (wudhu) bagi para pengikut, saat itu mereka sudah memiliki pengikut karena memang sudah beragama islam".
meski tidak seramai Petilasan Cimandung yang tiap hari dibanjiri pengunjung, namun tetap saja ada tamu yang datangmeski masih dibawah 10 orang tiap harinya. "Mereka ingin mandi disini mengalap berkah. Namun tetap saja hasilnya kita kembalikan kepada allah swt".
     Kolamnya di area terbuka tapi di kelilingi oleh tembok, sehingga kalau hujan yakehujanan hehehe.
Dan Gurukunci disana sudah puluhan tahun menjadi juru kunci dimulai dari kakek dan ayahnya, pihaknya mulai bisa mendirikan beberapa bangunan untuk keperluan penginjung. Hasil dari pengumpulan uang dari para donatur, termasuk untuk mendirikan musola, mendirikan bangunan lainnya, semuanya swadaya karena memang petilasan ini belum tersentuh oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon meskipun sering disebut sebagai salah satu obyek wisata religi di Kabupaten Cirebon dan benda pusaka peninggalan yakni tombak dan payung, dilangsungkan berdoa bersama di arak dikelilingi desa, kegiatan itu merupakan acara yang rutin dilaksanakan setiap tahun di bulan Maulud. "Alhamdulillah acara ini berjalan dengan baik dan lancar karena masyarakat sini pada umumnya sudah rutin melaksnakan adat istiadat,nya," Tradisi rangkaian kegiatan, sejak dilaksanakan doa bersama dan dilangsungkan mengarak benda pusaka peninggalan leluhurnya, diikuti ribuan warga sambil mengumandangakan solawatan bersama. 

0 komentar:

Posting Komentar