14 Januari 2019

Review Peninggalan Nyi Endang Geulis


    Terdapat 2 peninggalan bersejarah di Petilasan Nyi Endang Geulis yaitu:

1.     1.  Balong ( Kolam ) Kemuliaan
      Tempat nya di belakang pentilasan yang terdapat hutan lebat yang jarang di masuki oleh warga sekitar pohon pohon yang rapat dan rindang serta tebing yang curam di hutan itu terkesan mengandung hawa mistis di dalamnya tepat berada di bawah tebing arah meunuju hutan, terdapat kolam atau balong kemuliaan ukuranya terbilang tidak terlalu luas. di kolam atau balong kemuliaan inilah warga sekitar sering dijadikan tempat pembadiaan pengunjung karna di percaya dapat mendatangkan keberkahan di dalamnya .
2.   2.     Sumur Jaya
   Tepat berada di samping kolam atau balong kemulian terdapat sumur jaya yang ukuranya lebih kecil dari kolam atau balong kemuliaan tersebut. Di sumur ini lah warga sekitar menggunakanya untuk syariat nujun bulan dan syariat dagang dengan tujuan untuk mendapatkan kemajuan, kelancaran,dan kesuksesan.
         Dari 2 peninggalan bersejarah itu memiliki cerita tersendiri bagaimana peninggalan tersebut di buat pada saat itu Nyi Endang Geulis menikah dengan pangeran walang sungsang pada tahun 1442 Masehi.Setelah menikah mereka singgah di lokasi talun ini untuk membabad hutan dan mendirikan kampung. Peninggalan nya berupa kolam-kolam dan sumur yang masih ada hingga saat ini, air nya pun tidak pernah surut walau musim kemarau datang. Tujuan awal mereka membuat kolam dan sumur tersebut tidak lain untuk di jadikan tempat wudhu bagi para semua pengikut nya yang beragama islam. Serta sekarang masyarakat sekitar menggunakan kolam dan sumur tersebut untuk syariat nujun bulan dan untuk syariat dagang/tempat usaha. Supaya adanya kemajuan, kelancaran dan kesuksesan.
       Demikian Nyi Endang Geulis yang telah di makamkan di situs ini, karena masih keturunan atau saudara wali songo yaitu Sunan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Untuk memberikan pelayanan yang baik kepada peziarah, pihak pengelola berusaha menyediakan fasilitas untuk peziarah, yaitu mendirikan mushola, ada penerangan jalan (listrik), fasilitas di dalam seperti tempat wudhu yang dulu terbatas, sekarang sudah di buatkan kran untuk wudhu, hal ini termasuk salah satu usaha untuk melayani peziarah dari hasil para donatur. Karena, memang petilasan ini belum tersentuh atau belum terjamah oleh Pemerintahan Kabupaten Cirebon sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar