Terdapat
2 peninggalan bersejarah di Petilasan Nyi Endang Geulis yaitu:
1. 1. Balong ( Kolam ) Kemuliaan
Tempat nya di belakang pentilasan yang
terdapat hutan lebat yang jarang di masuki oleh warga sekitar pohon pohon yang
rapat dan rindang serta tebing yang curam di hutan itu terkesan mengandung hawa
mistis di dalamnya tepat berada di bawah tebing arah meunuju hutan, terdapat
kolam atau balong kemuliaan ukuranya terbilang tidak terlalu luas. di kolam
atau balong kemuliaan inilah warga sekitar sering dijadikan tempat pembadiaan
pengunjung karna di percaya dapat mendatangkan keberkahan di dalamnya .
2. 2. Sumur
Jaya
Tepat berada di samping kolam atau balong
kemulian terdapat sumur jaya yang ukuranya lebih kecil dari kolam atau balong
kemuliaan tersebut. Di sumur ini lah warga sekitar menggunakanya untuk syariat
nujun bulan dan syariat dagang dengan tujuan untuk mendapatkan kemajuan, kelancaran,dan
kesuksesan.
Dari 2 peninggalan bersejarah itu memiliki
cerita tersendiri bagaimana peninggalan tersebut di buat pada saat itu Nyi
Endang Geulis menikah dengan pangeran walang sungsang pada tahun 1442
Masehi.Setelah menikah mereka singgah di lokasi talun ini untuk membabad hutan
dan mendirikan kampung. Peninggalan nya berupa kolam-kolam dan sumur yang masih
ada hingga saat ini, air nya pun tidak pernah surut walau musim kemarau datang.
Tujuan awal mereka membuat kolam dan sumur tersebut tidak lain untuk di jadikan
tempat wudhu bagi para semua pengikut nya yang beragama islam. Serta sekarang
masyarakat sekitar menggunakan kolam dan sumur tersebut untuk syariat nujun
bulan dan untuk syariat dagang/tempat usaha. Supaya adanya kemajuan, kelancaran
dan kesuksesan.
Demikian Nyi Endang Geulis yang telah di
makamkan di situs ini, karena masih keturunan atau saudara wali songo yaitu
Sunan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Untuk memberikan pelayanan
yang baik kepada peziarah, pihak pengelola berusaha menyediakan fasilitas untuk
peziarah, yaitu mendirikan mushola, ada penerangan jalan (listrik), fasilitas
di dalam seperti tempat wudhu yang dulu terbatas, sekarang sudah di buatkan
kran untuk wudhu, hal ini termasuk salah satu usaha untuk melayani peziarah
dari hasil para donatur. Karena, memang petilasan ini belum tersentuh atau
belum terjamah oleh Pemerintahan Kabupaten Cirebon sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar