10 Januari 2019

Review Hasil Observasi

        Dalam menghadapi masyarakat atau objek dakwah yang kompleks wisata religi juga dapat digunakan untuk berdakwah pada era modern saat ini, selain mendapatkan kesenangan atau hiburan, juga akan mendapatkan pelajaran tentang ajaran-ajaran Islam serta menambah pengetahuan dan wawasan seperti pemahaman kesadaran rasa syukur akan kemahakuasaan Allah. Oleh karena itu, bukan hanya kesehatan pikiran saja yang didapatkan melalui wisata akan tetapi juga mendapatkan pahala dengan memaknai wisata sebagai ibadah untuk meningkatkan atau mempertebal keimanan. Pada era modernisasi ini secara disadarai atau tidak kehidupan manusia telah dipengaruhi oleh nilai-nilai baru dan tentunya tidak sejalan bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Hal tersebut mengundang keprihatinan umat Islam akan kehampaan spiritual yang dapat merusak moral keimanan. Oleh sebab itu solusi yang terbaik yaitu melaksanakan dakwah secara efektif dan efisien serta berkesinambungan guna mencapai tujuan dakwah. Adapun yang dimaksud dakwah yaitu suatu kegiatan untuk membina manusia agar mentaati ajaran Islam, guna memperoleh kebahagiaan didunia maupun diakhirat.

         Pada zaman modern ini, dalam menyebarkan agama Islam tidak hanya menggunakan metode tradisional saja seperti berdakwah ceramah dari masjid ke masjid atau penyelenggaraan pengajian dan lain sebagainya akan tetapi dengan berwisata, dakwah pun bisa dilkukan. Di era modern ini masyarakat membutuhkan penyegaran situasi tetapi masih dalam kaitannnya dengan ajaran Islam. Dengan wisata religi dapat dilakukan dengan mengunjungi situs makam-makam ziarah dan peninggalan-peninggalan sejarah Islam. Saat ini wisata religi sangat diminati oleh banyak wisatawan. Hal ini dapat diamati dengan melihat banyaknya masyarakat yang melakukan wisata religi yang dianggap memiliki karomah tertentu, seperti mengunjungi makam-makam ataupun situs peninggalan sejarah agama Islam.

          Salah satunya yaitu wisata religi di wilayah Talun,desa krandon. Desa Krandon merupakan desa yang terletak di kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. Secara geografis desa krandon memiliki luas wilayah 131 Ha, yang berjarak tempuh 2 km dari ibu kota Kecamatan Talun, dan 4 km dari kota Ciebon. Dataran dengan ketinggian rata-rata 500 m di atas permukaan laut. Perjalanan dari pusat kota bisa di tempuh dengan waktu sekitar ±20 menit menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Namun, jika mengguakan roda empat harus di parkir di pinggir jalan raya atau masuk dai gang lain yang tembus ke arah situs tersebut. Jalan yang berliku-liku dan melewati gang-gang sempit. Masyarakat di desa krandon mempunyai adat dan kebudayaan tinggi yang berlandaskan pada ajaran islam sebagai acuan dalam kehidupan bemasyarakat. Peran tokoh agama, adat, dan masyarakat, sangat berpengaruh di masyarakat. Salah satu tokoh yang menjadi panutan dan berpengaruh bernama “Ramblia” yang merupakan juru kunci Situs Nyi Endang Geulis. Kondisi seperti ini merupakan potensi untuk lahirnya desa wisata religi. Adapun sejarah dan silsilah Situs Nyi Endang Geulis yaitu : Secara singkat Situs Nyi Endang Geulis boleh dikatakan patilasan atau makdaroh. Mbah kuwu Cirebon terutama mbah kuwu Cirebon sangkan Cirebon, beliau dengan istrinya Nyi Endang Geulis . Disini kramat cimandoi, kramat talun dan kramat balong biru. Merupakan mbah kuwu Cirebon semua, jadi 1 orang mempunyai 3 lokasi, perbedaannya ada di Makam dan tidak ada Makam. Tapi tetap tertuju kepada beliau mbah kuwu Cirebon dan istrinya yaitu Nyai Endang Geulis putranya Prabu Siliwangi Pajajaran, ibunya Nyi Endang Geulis yaitu Endah Ayu setelah menikah dengan mbah kuwu Cirebon diganti namanya menjadi Nyi Putri Endang Geulis dan Mbah Kuwu Sangkan sesepuh Cirebon wiring Putra Sangyang Danuwaji. Kalau mbah kuwu Cirebon nya Putra Sangyang Prabu Siliwangi begitu beliau mempunyai wilayah kota Cirebon yaitu beliau. karena di wakilin oleh keponakannya yaitu sebagai pimpinan walinya yaitu Mbah Syarif Hidayatullah sunan gunung jati Cirebon yaitu anaknya adiknya mbah kuwu Cirebon. Jadi ibunda KIAN NYIMAS RARASANTANG sekarang bilangnya Syarifah Mudaim. Punya anak lagi di pulau jawa di angkat menjadi wali songo yaitu mbah Sunan Syarif Hidayatullah. Di sini mbah kuwu Cirebon sebagai uwanya dan mertuanya. Adapun di dalam Situs Nyi Endang Geulis terdapat peninggalan berupa :
1.Balong ( Kolam ) Kemuliaan
2.Sumur Jaya

          Yang memiliki cerita tersendiri bagaimana peninggalan tersebut di buat pada saat itu Nyi Endang Geulis menikah dengan pangeran walang sungsang pada tahun 1442 Masehi.Setelah menikah mereka singgah di lokasi talun ini untuk membabad hutan dan mendirikan kampung. Peninggalan nya berupa kolam-kolam dan sumur yang masih ada hingga saat ini, air nya pun tidak pernah surut walau musim kemarau datang. Tujuan awal mereka membuat kolam dan sumur tersebut tidak lain untuk di jadikan tempat wudhu bagi para semua pengikut nya yang beragama islam. Serta sekarang masyarakat sekitar menggunakan kolam dan sumur tersebut untuk syariat nujun bulan dan untuk syariat dagang/tempat usaha. Supaya adanya kemajuan, kelancaran dan kesuksesan.

          Masyarakat sekitar pada umumnya masih menganggap situs ini sebagai tempat keramat, sehingga situs ini sering di kunjungi oleh peziarah untuk memohon do’a restu, berkah maupun pangestu kepada seorang yang telah di makamkan di situ. Demikian Nyi Endang Geulis yang telah di makamkan di situs ini, karena masih keturunan atau saudara wali songo yaitu Sunan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Untuk memberikan pelayanan yang baik kepada peziarah, pihak pengelola berusaha menyediakan fasilitas untuk peziarah, yaitu mendirikan mushola, ada penerangan jalan (listrik), fasilitas di dalam seperti tempat wudhu yang dulu terbatas, sekarang sudah di buatkan kran untuk wudhu, hal ini termasuk salah satu usaha untuk melayani peziarah dari hasil para donatur. Karena, memang petilasan ini belum tersentuh atau belum terjamah oleh Pemerintahan Kabupaten Cirebon sendiri.

          Objek wisata Situs Nyi Endang Geulis juga sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat sekitar desa tersebut. Salah satunya ialah membawa peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Dengan terbukanya peluang usaha tentunya akan membawa pengaruh terhadap pendapatan masyarakat sekitar yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari dan juga untuk kegiatan sosial dalam masyarakat. Jika, Pemerintahan Kabupaten Cirebon sendiri ikut andil dalam mengelola situs ini sebagai contoh memperbaiki akses jalan menuju situs tersebut, karena dalam menuju situs tersebut harus melewati jalan yang berliku – liku dan berlubang. Pemerintahan Kabupaten Cirebon diharapkan lebih intensif untuk melakukan pembinaan terhadap pengelola objek wisata yang ada di Talun, diharapkan mampu menyiapkan tenaga - tenaga professional dan pengelolaan paiwisata yang ada di Talun, terutama objek wisata Situs Nyi Endang Geulis.

           Pengembangan objek wisata juga perlu di tingkatkan agar bisa menambah ketertarikan para wisatawan dan wisatawan pun merasa betah dan nyaman, misalnya dengan menunjukkan keramahan kepada para pengunjung, menunjukkan nilai – nilai budaya masyarakat setempat agar para pengunjung juga ikut mengenal nilai – nilai budaya masyarakat di sekitar situs. Selain itu juga mesyarakat sekitar ikut serta dalam menjaga kebersihan dan keamanan di daerah sekitar Situs Nyi Edang Geulis.

0 komentar:

Posting Komentar