14 Januari 2019

Review Sejarah Nyi Endang Geulis


    Cirebon merupakan salah satu daerah sentral penyebaran Islam di Jawa Barat. Selama ini masyarakatnya hanya mengenal Syarif Hidyatullah atau Sunan Gunung Jati sebagai tokoh utama penyebar Islam di Jawa Barat, salah satunya di Cirebon.
   Tetapi jika ditelusuri lebih jauh, tokoh atau orang yang pertama kali membangun pondasi keislaman adalah Mbah Kuwu Sangkan (lahir sekitar 1423 masehi) yang merupakan suami dari Nyi Endang Geulis itu sendiri. Disini kita akan membahas siapa saja sih silsilah dari Situs Nyi Endang Geulis kita akan menelusuri lebih lanjut jejak Mbah Kuwu Sangkan dan Nyi Endang Geulis di daerah Cirebon tepatnya di desa Krandon Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
      Sejarah secara singkat boleh dikatakan patilasan atau makdaroh. Mbah kuwu Cirebon terutama mbah kuwu Cirebon sangkan Cirebon, beliau dengan istrinya Nyi Endang Geulis . Disini kramat cimandoi, kramat talun dan kramat balong biru. Merupakan mbah kuwu Cirebon semua, jadi 1 orang mempunyai 3 lokasi, perbedaannya ada di Makam dan tidak ada Makam. Tapi tetap tertuju kepada beliau mbah kuwu Cirebon dan istrinya yaitu Nyai Endang Geulis putranya Prabu Siliwangi Pajajaran, ibunya Nyi Endang Geulis yaitu Endah Ayu setelah menikah dengan mbah kuwu Cirebon diganti namanya menjadi Nyi Putri Endang Geulis dan Mbah Kuwu Sangkan sesepuh Cirebon wiring Putra Sangyang Danuwaji. Kalau mbah kuwu Cirebon nya Putra Sangyang Prabu Siliwangi begitu beliau mempunyai wilayah kota Cirebon yaitu beliau. karena di wakilin oleh keponakannya yaitu sebagai pimpinan walinya yaitu Mbah Syarif Hidayatullah sunan gunung jati Cirebon yaitu anaknya adiknya mbah kuwu Cirebon. Jadi ibunda KIAN NYIMAS RARASANTANG sekarang bilangnya Syarifah Mudaim. Punya anak lagi di pulau jawa di angkat menjadi wali songo yaitu mbah sunan Syarif Hidayatullah. Di sini mbah kuwu Cirebon sebagai uwanya dan mertuanya. Jadi raja Cirebon itu masih satu keturunan cucunya, kalau berbeda satu orang mungkin kerajaannya tidak akan benar, jadi harus satu keturunan, satu irama, satu pendapat. Dan itu sejarah singkatnya, tidak bisa panjang lebar karena diharuskan ada syarat-persyaratannya yaitu sajen yang luar biasa. Nanti datang tidak ada makanan bisa celaka. Jadi, kalau yang datang kesini harus memenuhi Syariat, Ikhtiar. Mencari kharoman dan wasiahnya beliau. Semoga tujuan kita ini di dunia ijabah sama Allah SWT. Supaya menjadi orang sukses jadi syariat dan ikhtiar. Syariatnya kita belajar dan berdo’a serta ikhtiar kita berusaha insyaallah kita menjadi orang yang sukses.

0 komentar:

Posting Komentar